sebenarnya tulisan ini sudah pernah saya publikasikan sebelumnya di blog saya yang lama, tapi berhubung akunnya sudah di drop lebih baik artikel ini saya pindahkan ke blog yang baru ini. itung-itung biar nambah postingan. hehehehe... Ok, straight to the point.. artikel ini saya copas langsung dari alamatnya yg lama. enjoyed.. *CopasModeOn
hmmm... nice
sunday, pas banget untuk menulis sebuah artikel baru di blog ini.
walaupun cuacanya masih mendung, setelah my beloved district, Barong
Tongkok diguyur hujan dari tengah malam hingga menjelang siang.
Ok,
gak perlu berbasa basi lagi coz apa yang udah basi gak bakal bisa untuk
dimakan :-D. Pada postingan saya kali ini akan membahas fungsi client
bridge mode pada Linksys WRT54Gl, yang telah di upgrade firmwarenya
menggunakan firmware dari dd-wrt. Disini saya tidak akan menjelaskan
bagaimana cara flashing firmware default dari WRT54GL ke firmware
dd-wrt, karena "tata cara perayaan flashing" ini sudah banyak yang
menuliskannya di google. silahkan anda bertanya pada uncle google
tentang bagaimana upgrade firmware dd-wrt.
saya
berasumsi anda telah mengupgrade firmware anda menjadi dd-wrt, dan anda
sudah membuka GUI web (dd-wrt configuration) di alamat 192.168.1.1
menggunakan browser kesayangan anda. Pada tab wireles, di bagian basic
setting, anda akan mendapati beberapa settingan dasar yang dapat
digunakan pada router ini. pada urutan pertama, anda akan melihat
pilihan Wireless Mode. Ada berbagai jenis mode yang disupport oleh
router dengan harga Rp.550.000,- ini. yaitu salah satunya adalah mode
client bridge.
baik,
setelah anda memilih mode client bridge anda harus klik pada tombol
apply changes untuk merubah settingan. setelah router anda reboot, anda
telah beralih menjadi mode client bridge. Oke, kita akan melihat lebih
jauh lagi apa saja fungsi-fungsi dari mode client bridge ini;
Berdasarkan pengalaman pribadi dan juga hasil googling sana sini, saya
menemukan bahwa: fungsi ini akan berguna jika anda ingin melakukan
hacking ke sebuah Wireless ISP atau Wireless RT/RW-Net. hmm... menarik
bukan? jika mode client bridge diaktifkan, maka pada software/OS
management AP (access point) pada penyedia layanan itu, kita (attacker)
akan kelihatan sebagai client LAN, bukan sebagai Wireless Client. Nah,
apa keuntungan yang didapat dari situ? kita sebagai attacker akan mudah
dalam membaca / melihat traffic jaringan dan paket-paket data yang
berlangsung pada penyedia layanan wireless tersebut, dengan menggunakan
sniffing tools tentunya. sehingga dari pihak penyedia layanan tidak akan
curiga dan tidak akan tahu bahwa kita sebenarnya attacker yang sedang
memantau lalulintas data dijaringan mereka.
kenapa
bisa seperti itu? karena dengan menggunakan mode client bridge, maka
akan membuat WRT54GL kita sebagai client base station yang berada dalam
satu kelas IP address pihak penyedia layanan. Lain halnya jika anda
mengkonfigurasi router anda pada mode client saja, maka kita akan susah
membaca traffic jaringan wireless penyedia layanan, karena kartu
ethernet LAN kita akan berada dibelakang fungsi router dari WRT54GL.
metode
client bridge ini diharuskan mengkonfigurasi kartu ethernet LAN kita
dalam satu kelas IP dengan AP penyedia layanan tersebut secara static.
kemudian apa saja yang akan kita dapatkan dari kegiatan sniffing kita
dengan menggunakan tools seperti etherpeek dan semacamnya? dari kegiatan
diatas, kita akan mendapati:
- dengan mode client bridge, pada WRT54GL yang dihubungkan dengan client berbasiskan OS windows, maka kita dapat memperbanya IP Address, Gateway, serta DNS dalam satu ethernet LAN, khususnya untuk konfigurasi TCP/IP di XP.
- Sniffing dibelakang mode client bridge ini mampu menampilkan semua IP Address yang sedang menggunakan protokol TCP/UDP, baik itu IP public yang sedang aktif dalam jaringan tersebut.
- Pemetaan jaringan yang sangat sempurna, yang bisa digunakan untuk mengumpulkan seluruh informasi mengenai mac address yang telah mendapat otorisasi dari pihak penyedia layanan.
- kemudahan dalam membaca traffic jaringan, sehingga memudahkan kita dalam menentukan kelas IP yang digunakan.
- memudahkan mencari IP address yang bertindak sebagai proxy, jika penyedia layanan tersebut menggunakan proxy server untuk sharing koneksinya.
dengan
fitur client bridge mode yang terdapat pada Linksys WRT54GL, router ini
dapat menjadi sebuah mesin hacking yang hebat. tetapi tentunya juga
harus digabungkan dengan software-software hacking lainnya. seperti
etherpeek, kismet, wireshark, dan berbagai tools hacking lainnya. dengan
spesifikasi dan fungsi seperti ini, Linksys WRT54GL ini dapat
disejajarkan dengan router-router kelas high end yang berharga jutaan
rupiah.
akhir kata, silahkan
tanggapi tulisan diatas secara bijak.. saya tidak menganjurkan anda
untuk masuk secara ilegal dan membaca traffic data pada jaringan yang
bukan merupakan jaringan anda. disini saya hanya sedikit berbagi tentang
fungsi client bridge mode pada WRT54GL.
tetapiiiiii...
jika anda menyukai hal-hal yang berkaitan dengan hacking jaringan
wireless, apalagi jika jaringan tersebut diproteksi dengan kunci WEP
atau WPA, mungkin sebuah tulisan mengenai software cracking WEP terbaru
dari tetangga sebelah pagar ini dapat menambah wawasan anda.
Read More »